Jumat, 25 September 2009

Aku Akan Menjadi Supir Bis

Seorang anak sedang naik bis kota, dan duduk tepat di belakang sang supir bis.

Lalu tiba-tiba anak itu berkomat-kamit sendiri seperti orang gila, “Jika ayahku seekor sapi jantan dan ibuku seekor sapi betina pasti aku akan menjadi anak sapi.”

Kata-kata itu pun diucapkannya berkali-kali… Mendengar ucapan tersebut, sang supir bis mulai merasa terganggu konsentrasinya saat sedang menyetir.

Kemudian sang supir mencoba menasehati anak tersebut untuk agar bisa diam, tetapi anak tersebut makin menjadi gaduh dengan mengucapkan kata-kata yang lainnya.

“Jika ayahku seekor gajah jantan dan ibuku seekor gajah betina aku pasti akan jadi anak gajah.”

Dan seperti sebelumnya kata-kata itu pun diucapkan berulang kali.

Sang supir bis pun mencoba lagi untuk menasehati anak tersebut agar dapat duduk dengan tenang dan diam.

Tetapi yang terjadi kebalikannya anak tersebut malah makin membuat kegaduhan dengan kata-kata yang diucapkan seperti tadi.

Merasa tidak kuat menahan emosinya lagi sang supir bis itu lalu berkata dengan nada keras kepada anak tersebut, “Gimana kalau Ayahmu seorang gay dan Ibumu seorang Pelacur?”

Dengan tersenyum manis anak itupun berkata, “Aku akan menjadi supir bis…”

Hasan dan Yanto adalah 2 sahabat sedari kecil, hingga keduanya telah menikah pun mereka tetap melanjutkan persahabatan dan bahkan tinggal bertetangga.

Hasan setiap malam mengikuti acara bahas sejarah internasional. Sedang Yanto hanya nongkrong di warung kopi depan rumah Hasan. Ketika pulang dari acara bahas sejarah, Hasan selalu dengan bangga menerangkan wawasan baru yang didapatnya kepada Yanto.

“To, kamu tahu nggak siapa itu Napoleon?”, tanya Hasan.

“Enggak.”, jawab Yanto singkat.

“Wah sayang sekali, kamu nggak pernah ngikuti acara bahas sejarah hingga kamu nggak tahu siapa itu Napoleon!”, kata Hasan yang kemudian menjelaskannya dengan bangga.

Esoknya Hasan kembali bertanya pada Yanto, “Kamu tahu nggak siapa itu Jenghis Khan?”.

Dan Yanto kembali menjawab ?Enggak? dengan nada kesal, karena dia memang tidak suka sejarah.

Esoknya ketika Yanto melihat Hasan pulang dari acara bahas sejarah, dan sebelum Hasan memberi pertanyaan baru lagi, Yanto langsung memberi pertanyaan lebih dahulu, “San, kamu tahu nggak siapa itu Tohir?”.

Hasan mengkerut, karna sepengetahuannya enggak ada seorang yang bernama besar seperti itu.

“Siapa Tohir itu To, aku nggak pernah dengar namanya dalam sejarah..!?”, ucap Hasan balik bertanya pada Yanto.

“Wah, sayang sekali! Karena kamu setiap malam pergi ke acara bahas sejarah internasional hingga membuat kamu nggak tahu siapa itu Tohir.. Tohir itu lelaki kampung sebelah yang setiap malam datang selingkuh dengan istrimu sewaktu kamu sedang belajar sejarah!!!”, jelas Yanto ketus.
Arti hidup dan inti garis besar beragama adalah untuk 2 hal:

1. Bisa bersyukur/berterima-kasih terhadap karunia dan kenikmatan yang di terima dalam hidup, karena manusia tak pernah menciptakan alam semesta dan kehidupan ini, jadi tak ada alasan untuk tidak merasa berterimakasih terhadap kebahagiaan yang di terima.
2. Bisa bersabar, iklas,tawakal terhadap masalah/cobaan yang di hadapi . Disinilah saat dimana terasa begitu berartinya suatu keyakinan kepada Tuhan, seorang yang memiliki keyakinan/iman yang kuat akan lebih mampu menghadapi situasi jika sedang dilanda masalah ,karena keyakinannya akan selalu menyalakan api semangat di hatinya, dan membimbing jiwanya.
Pencapaian dan perjuangan sudah menjadi hakekat hidup manusia, bahwa suka atau tidak , mau atau tak mau, di sengaja ata tidak, seorang manusia sejak diahirkan sudah terlibat dan berada dalam kondisi perjuangan dan harus mencapai sesuatu (paling tidak berjuang mempertahankan hidup dan mencapai ketentraman,ketenangan, kebahagiaan).
Diri (Sang Aku) manusia adalah seorang raja dalam kerajaan dirinya sendiri , seorang raja yang berada dalam istana yang bernama hati-nurani , dan duduk dalam kursi singgasana yang bernama "kebahagiaan" yang di hiasi indahnya pernak-pernik cinta dan kasih-sayang...